Jumat, 28 September 2018

gus anik

Belajar Hidup
            Hidup itu bagaimana si? Apakah mencari kebenaran dari apa yang dapat di percaya mayoritas orang atau sebaliknya?
 Di dunia kita tinggal ini ada dua aspek yang dapat kita pelajari yaitu aspek material dan aspek imaterial. Aspek material merupakan barang yang nyata dapat di tangkap oleh indera penglihatan kita misal, meja, kursi, nasi, dsb. Bagaimana dengan imaterial, imaterial merupakan kebalikan dari material yaitu, barang yang yang tidak dapat ditangkap oleh indera penglihat kita.
Sekarang dalam hidup sebenarnya yang harus diyakini materialnya dulu atau imaterialnya dulu? Kita menuju surah al-baqarah ayat 3 aladzina yu’ minuna bilghaibi wayuqimu. . . .” sudah jelas percaya yang pertama dengan ghaibnya. Kalimat syahadat “aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah”. Allah itu barang ghaib karena tidak dapat dilihat dengan indera penglihat baru percaya bahwa muhammad itu utusan barang Ghaib tersebut (Allah).
Dalam kehidupan kita harus mempelajari atau menyinau barang Ghaib tersebut baru apa yang kkita lihat seperti pohon, tanah, air, dan sebagainya itu di nalar dengan akal bahwa hal yang kita lihat itu diawali dari barang yang Ghaib tersebut (diciptakan oleh Allah, barang Ghaib Allah itu lebih dulu dari pada pohon dan barang materi tersebut) secara nalar kan begitu.
Sedikit membahas tentang pribahasa Jawa. Orang tua jaman dulu melarang kita untuk duduk di atas bantal agar tidak kena wudun, melarang untuk jangan keluar habis maghrib nanti diculik koolong wewe. Namun dengan adanya perkembangan zaman bahwa hal semacam itu dianggap hal yang tidak ditakuti, padahal maksud dari pribahasa tersebut barang imaterial tersebut tidak ada efeknya maka pada zaman seakrang. Buktinya karena tidak adanya kepercayaan oleh hal semacam itu banyak perempuan keluar malam jalan jalan, pada zaman dahulu yang namanya perawan tidak ada yang di malam hari.
Tujuan dari bahawa jawa tersebut tidak untuk menakuti kepada anak muda, namun dengan adanya barang imaterial tersebut untuk menjadikan kharakter pemuda itu terbentuk rasa hormat dengan orang tua selalu ada, menghargai waktu, mengharagai makanan. Mungkin hanya itu dulu untuk kali ini, tunggu chapter ke dua...