Belajar Hidup
Hidup itu
bagaimana si? Apakah mencari kebenaran dari apa yang dapat di percaya mayoritas
orang atau sebaliknya?
Di dunia kita tinggal ini ada dua aspek yang dapat
kita pelajari yaitu aspek material dan aspek imaterial. Aspek material
merupakan barang yang nyata dapat di tangkap oleh indera penglihatan kita
misal, meja, kursi, nasi, dsb. Bagaimana dengan imaterial, imaterial merupakan
kebalikan dari material yaitu, barang yang yang tidak dapat ditangkap oleh
indera penglihat kita.
Sekarang dalam hidup sebenarnya yang
harus diyakini materialnya dulu atau imaterialnya dulu? Kita menuju surah
al-baqarah ayat 3 aladzina yu’ minuna bilghaibi wayuqimu. . . .” sudah jelas
percaya yang pertama dengan ghaibnya. Kalimat syahadat “aku bersaksi tiada
Tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah”. Allah itu barang ghaib karena
tidak dapat dilihat dengan indera penglihat baru percaya bahwa muhammad itu
utusan barang Ghaib tersebut (Allah).
Dalam kehidupan kita harus
mempelajari atau menyinau barang Ghaib tersebut baru apa yang kkita lihat
seperti pohon, tanah, air, dan sebagainya itu di nalar dengan akal bahwa hal
yang kita lihat itu diawali dari barang yang Ghaib tersebut (diciptakan oleh
Allah, barang Ghaib Allah itu lebih dulu dari pada pohon dan barang materi
tersebut) secara nalar kan begitu.
Sedikit membahas tentang pribahasa
Jawa. Orang tua jaman dulu melarang kita untuk duduk di atas bantal agar tidak
kena wudun, melarang untuk jangan keluar habis maghrib nanti diculik koolong
wewe. Namun dengan adanya perkembangan zaman bahwa hal semacam itu dianggap hal
yang tidak ditakuti, padahal maksud dari pribahasa tersebut barang imaterial
tersebut tidak ada efeknya maka pada zaman seakrang. Buktinya karena tidak
adanya kepercayaan oleh hal semacam itu banyak perempuan keluar malam jalan
jalan, pada zaman dahulu yang namanya perawan tidak ada yang di malam hari.
Tujuan dari bahawa jawa tersebut
tidak untuk menakuti kepada anak muda, namun dengan adanya barang imaterial
tersebut untuk menjadikan kharakter pemuda itu terbentuk rasa hormat dengan
orang tua selalu ada, menghargai waktu, mengharagai makanan. Mungkin hanya itu
dulu untuk kali ini, tunggu chapter ke dua...