Filsafat ilmu Ki hajar Dewantarra
jika kata mendengar tiga semboyan " Ing Ngarsa Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani" pasti itu adalah semboyan dari tokoh pendidikan yang sangar terkenal yang ada di indonesia yaitu Ki hajar dewantara. Diharapkan adanya 3 semboyan itu dapat memberi contoh bagi pendidik di Indonesia untuk memberikan suatu dorongan moral dan semangat kepada siswa.
sebagai contoh Negara Finlandia misalnya, negara tersebut telah menerapkan filsafat pendidikan dari Ki Hajar Dewantara dan sekarang menjadi negara nomor 1 di dunia dalam hal pendidikan. Pendidikan yang diterapkan di Finlandia adalah pendidikan yang bebas namun tetap mengetahui batasannya. Mempelajari apa yang disukai dan mengash sekil yg sufah di kuasai dan meninggalkan apa yg kurang diminati.
Seperti yang sudah dijelaskan oleh Moh. Aniq Kbh metode pembelajaran yang cocok diterapkan Indonesia adalah metode bercerita. Bercerita memang tidak mudah, namun hal itu dapat menarik perhatian. Oleh sebab itu banyak terlahir berbagai macam cerita misalnya cerita fabel, ceita rakyat, dongeng, dan lain sebagainya.
Mengenai kemerdekaan, rasa kemerdekaan bukan berarti selalu bebas, namun kemerdekaan adalah melakukan segala sesuatu secara bebas tetapi beraturan, tidak melanggar batasan/ hukum yang ada.
Menurut Ki Hajar Dewantara merdeka dapat diartikan sebagai :
1. Berdiri sendiri
2. Tidak tergantung orang lain
3. Dapat mengatur dirinya sendiri.
1.isna zulfa (15120265)
2. Amalia Ayu Lestari (15120065)
3.ika sofiana 15120299
4. Nofiana Ulfa (15120055)
5. Yulanta Ilham amalia (15120276)
6. Anita Tri Yuniarti (15120247)
7.Afif Zaenal (15120096)
8.azzah nurlaela (15120245)
9. Suci Yulianti Lestari (15120379)
10. Feby Rohma Awalia (15120093)
11. Angilia Herli Lutfiyani (15120088)
12. Risha Ardhanty (15120079)
13.sri Kartika asih ( 15120388)
14. Bayu kurniawan (15120057)
15. Abu Rizal Bakri (15120482)
16. Muhammad khoirul ulum 15120248
17. Nida Nur Fauziyyah (15120094)
18. Ika Arum Pujiastuti (15120268)
19. Dita Ihsaniah Putri (15120069)
20. Vitriana Dara Hayufani (15120149)
21. Linda Prima Safira (15120115)
22. Ardhita Dian Aslami (15120350)
23. Sesty isdayanti (15120066)
24. Dwi Kurnia Ningsih (15120062)
25. Yasinta Juwita P. (15120071)
26. Irma Anggraeni Aida (15120074)
27. Ahmad gofur
28. Dodi yugantara
29. Indra Pramono (15120089)
30. Syaidiah Intan Ariani (15120112)
31. Taufik Angga Baskara (15120436)
32 Nur Novianti 15120051
Jumat, 19 Oktober 2018
FILSAFAT PENDIDIKAN
Dari pembelajaran yang telah disampaikan oleh pak Aniq pada tanggal 25 September 2018.
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab dari segala sesuatu/ masalah.
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas.
Beberapa ajaran filsafat
- Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
- Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
Pendidikan idealisme untuk individual yang bertujuan agar anak bisa menajdi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki kepribadian yang harmonis, dan pada akhirnya mampu diharapkan membantu individu lainnya untuk lebih baik.
- Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.
Realisme akal sehat tampaknya memperlunak masalah-masalah realisme ekstrem tetapi menghindari kepalsuan yang segera dirasakan orang dengan adanya dualisme dan idealisme.
Contoh realisme : kaki yang tersandung batu yang ada dijalan yang baru dialami memang ada, kucing yang dilihat mencuri lauk diatas meja makan betul-betul ada dan hidup dalam rumah keluarga itu.
Adanya tujuan realisme adalah menyesuaikan diri secara tepat dalam hidup dan dapat melaksankan tanggung jawab sosial.
- Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan manusia.
Adanya tujuan pragmatisme meliputi sebagai berikut : kesehatan yang baik, keterampilan-keterampilan dan kejujuran dalam bekerja, persiapan untuk menjadi orang tua.
Pragmatisme ini membutuhkan guru yang bersifat pemberi kesempatan atau sahabat. Dalam pembelajaran pramatisme ini peranan guru bukan “menuangkan” pengetahuannya kepada siswa.setiap yang dipelajari oleh siswa haruslah sesuai dengan kebutuhan, minat dan masalah pribadinya.
9 OKTOBER 2018
Pengenalan Diri manusia sebagai titah tuhan
Ki hajar dewantara mengatakan bahwa manusia adalah titah Tuhan. Sedangkan bpk Anik K,Hb mengatakan bahwa manusia adalah manifestasi Tuhan. Kedua ungkapan di atas memang terdengar agak aneh. apalagi kata manifestasi.
mari coba kita pahami bersama dari kata "manusia adalah manifestasi tuhan"
tuhan telah menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini lengkap dengan porsi dan kegunaanya masing masing.
dan tuhan tidak akan mengubah sesuatu ciptaanya. tetapi manusia itu sendiri yg mengubah semuanya.
seperti contoh: manusia di ciptakan tuhan yaitu untuk menyembah tuhan nya yg menciptakan. dan berbuat kebaikan di dunia. tetapi malah ada yg menyembah berhala dan ada yang berbuat maksiat. orang orang seperti itu yang kebanyakan berbuat maksiat secara tidak langsung akan membuat tuhan murka.
jika tuhan murka. maka akan terjadi bencana di muka bumi ini. sebagai lambang bahwa tuhan sedang marah kepada manusia yang sering berbuat maksiat.
mungkin itu yang di maksud dari kata "manifestasi" di atas.
Sebenarnya manusia sudah dititipi sifat-sifat Tuhan sejak lahir hanya saja frekuensi atau tingkat kekuatanya jauh berbeda dengan milik Tuhan, jika tuhan menciptakan manusi KUAT. kekuatanya pasti tidak melebihi kekuatan tuhanya yang menciptakan.
sebagai contoh manusia memiliki sifat sabar , kuat , atau penyayang. pasti sifat itu tidak melebihi sifat tuhan nya yang menciptakan.
dari pertemuan kemarin mungkin seperti itu yng bisa saya tangkap.
dan tidak bisa mirip seperti yg bpk anik katakan..
Jumat, 28 September 2018
gus anik
Belajar Hidup
Hidup itu
bagaimana si? Apakah mencari kebenaran dari apa yang dapat di percaya mayoritas
orang atau sebaliknya?
Di dunia kita tinggal ini ada dua aspek yang dapat
kita pelajari yaitu aspek material dan aspek imaterial. Aspek material
merupakan barang yang nyata dapat di tangkap oleh indera penglihatan kita
misal, meja, kursi, nasi, dsb. Bagaimana dengan imaterial, imaterial merupakan
kebalikan dari material yaitu, barang yang yang tidak dapat ditangkap oleh
indera penglihat kita.
Sekarang dalam hidup sebenarnya yang
harus diyakini materialnya dulu atau imaterialnya dulu? Kita menuju surah
al-baqarah ayat 3 aladzina yu’ minuna bilghaibi wayuqimu. . . .” sudah jelas
percaya yang pertama dengan ghaibnya. Kalimat syahadat “aku bersaksi tiada
Tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah”. Allah itu barang ghaib karena
tidak dapat dilihat dengan indera penglihat baru percaya bahwa muhammad itu
utusan barang Ghaib tersebut (Allah).
Dalam kehidupan kita harus
mempelajari atau menyinau barang Ghaib tersebut baru apa yang kkita lihat
seperti pohon, tanah, air, dan sebagainya itu di nalar dengan akal bahwa hal
yang kita lihat itu diawali dari barang yang Ghaib tersebut (diciptakan oleh
Allah, barang Ghaib Allah itu lebih dulu dari pada pohon dan barang materi
tersebut) secara nalar kan begitu.
Sedikit membahas tentang pribahasa
Jawa. Orang tua jaman dulu melarang kita untuk duduk di atas bantal agar tidak
kena wudun, melarang untuk jangan keluar habis maghrib nanti diculik koolong
wewe. Namun dengan adanya perkembangan zaman bahwa hal semacam itu dianggap hal
yang tidak ditakuti, padahal maksud dari pribahasa tersebut barang imaterial
tersebut tidak ada efeknya maka pada zaman seakrang. Buktinya karena tidak
adanya kepercayaan oleh hal semacam itu banyak perempuan keluar malam jalan
jalan, pada zaman dahulu yang namanya perawan tidak ada yang di malam hari.
Tujuan dari bahawa jawa tersebut
tidak untuk menakuti kepada anak muda, namun dengan adanya barang imaterial
tersebut untuk menjadikan kharakter pemuda itu terbentuk rasa hormat dengan
orang tua selalu ada, menghargai waktu, mengharagai makanan. Mungkin hanya itu
dulu untuk kali ini, tunggu chapter ke dua...
Langganan:
Postingan (Atom)